Perkembangan teori Atom J.J. Thomson, Rutherford dan Bohr
Model Atom Bohr. Gambar/IST |
Oleh:
Nama : Zuzan Crystalia Griapon
NIM: 13/347433/PA/15239
Setelah
Thomson berhasil menemukan electron sekotar tahun 1870-an Thomson mengemukakan
teori sebagai berikut:
“ Atom merupakan bola massif yang bermuatan positif dan di
dalamnya bertebaran electron-elektron bagaikan kismis dalam roti kismis dengan
jumlah yang sama dengan muatan positifnya.
Model atom Thomson Roti kismis
Selanjutnya
pada tahun 1909 rutherford bersama mahasiswanya Hans Geiger dan Ernes Marsden
melakukan experiment penghamburan sinar Alfa. Ternyata pada experiment ini
tidak semua sinar alfa menembus lempeng ,hanya sebagian kecil yang dibelokkan
dan sejumlah kecil partikel alfa yang dipantulkan kembali, sehingga dapat
disimpulkan:
1 -
Atom merupakan rongga hampa yang terdiri atas
inti yang sangat kecil dan rapat di mana massa
- Atom dan muatan positif
dipusatkan sedangkan electron beredar mengelilingi
2 -
Electron beredar dengan kecepatan tinggi , tetapi
ini tidak sesuai dengan teori Maxwell suatu partikel bermuatan bergerak
mengelilingi lintasan lengkung akan kehilangan energy dalam Bentuk radiasi
3 -
Inti bermuatan positif karena mengendung proton.
Karena kekurangan Rutherford dalam
menjelaskan electron maka disempurnakan oleh bohr dengan experimennya
pengamatan spectrum unsure hydrogen. Dari experiment inilah lahir teori
Rutherford-Bohr, yakni:
1. Atom merupakan rongga hampa yang susunannya
seperti tata surya kita
2.
Electron-elektron berputar pada jarak yang
tertentu dengan inti yang disebut jarak orbityang merupakan tingkat-tingkat
energy tertentu tingkat energy mulai
dari yang paling rendah sampai tinggi.
- Selama berputar mengelilingi inti electron
menyerap dan memancarkan energy
4 -
Electron-elektron dapan berpindah lintasan
sambil memancarkan energy.
Model
Atom Bohr.
Tidak ada komentar